Latest Updates

Analisis Adalah Kekuatan Utama David Moyes

By Unknown - May 12, 2013 No Comments
Topik Basi - Pendukung Manchester United di seluruh dunia beberapa hari ini pasti dirundung perasaan yang tidak biasa. Mungkin sedih tapi bisa juga memaklumi. Ya, keputusan Sir Alex Ferguson untuk pensiun memang mengagetkan banyak pihak. Pencapaian pelatih gaek itu di klub Manchester merah itu memang bisa dikatakan hebat, bahkan luar biasa.
Banyak yang berseru bahwa sulit untuk mengulangi apa yang diraih Sir Alex Ferguson bersama United. Paolo di Canio bahkan berani berkata mustahil bagi pengganti Ferguson, untuk menyamai prestasi yang diraih oleh kakek asal Skotlandia tersebut.
Memang ada benarnya sulit untuk mengulangi prestasi Fergie, melihat kenyataan, dirinya merupakan pelatih tersukses sepanjang sejarah klub tersebut, setidaknya sampai musim ini.
Begitu Ferguson resmi mengumumkan pensiun musim depan, muncul tiga nama terdepan untuk menggantikan posisinya. Jose Mourinho, Jurgen Klopp, dan David Moyes. Di antara ketiga nama tersebut nama Moyes mungkin masih kalah terkenal dibanding yang lain. Tapi pada akhirnya, pelatih Everton itulah yang akan menjadi nahkoda baru United di musim depan.
Moyes bukanlah sosok fenomenal seperti Jose Mourinho, yang terkenal ceplas-ceplos. Ia juga bukan tipikal pelatih yang emosional seperti Marcelo Bielsa atau Paolo di Canio. Sosok asal Skotlandia itu terlihat lebih kalem saat mendampingi anak asuhnya, walaupun sesekali ia juga sering berteriak-teriak di pinggir lapangan.

Ia mulai melatih Everton di akhir musim 2001/2002, menggantikan Walter Smith yang dipecat manajemen klub. Menyisakan sembilan laga lagi, ia memiliki tugas utama untuk menyelamatkan Everton dari jeratan degradasi kala itu. Tugas itu pada akhirnya mampu dijawabnya dengan baik, Everton selamat dari degradasi dan duduk di posisi ke-15 pada akhir musim. Di musim berikutnya Moyes bahkan membawa The Toffees duduk nyaman di peringkat ke-7 pada akhir musim. Tercatat sejak 2002 ia menangani Everton, hanya tiga kali klubnya tersebut berada di luar 10 besar Liga Inggris pada akhir musim.
Memang benar, hingga saat ini tidak ada prestasi mentereng yang bisa diraih oleh Everton, tapi setidaknya Moyes mampu membangun tim dan bermain dengan konsisten dengan dana yang terbatas. Everton bukan klub dengan dana melimpah dan juga bukan klub yang dimiliki oleh para miliuner timur tengah atau Rusia.
Apa yang dilakukan Moyes di Everton lebih kepada menumbuhkan kekompakan dan motivasi bagi para pemainnya dan dipadukan dengan sedikit “matematika”. Data-data dan statistik adalah salah satu senjata utama pria berusia 50 tahun ini, untuk mengetahui kelemahan lawan.
Salah satu staf pelatih di Everton bahkan mengatakan, Moyes selalu bertanya tentang siapa tim yang akan dihadapi? Bagaimana cara mereka bermain? Seberapa sering mereka mencetak gol lewat proses lemparan ke dalam? Bahkan, sampai tipe operan yang bagaimana yang digunakan oleh lawan, juga ditanyakan oleh Moyes.
Ia juga akan menganalisis pergerakan pemain lawan yang dianggap berbahaya dan kemudian mencari cara mematikannya. Moyes bisa duduk di depan laptopnya dan berlama-lama untuk mengetahui kelemahan lawan yang akan dihadapi, kemudian membandingkan dengan permainan timnya.
Ia gemar menonton rekaman pertandingan kemudian mengulanginya lagi ataupun dia akan meminta untuk diperlambat, agar ia mampu mengetahui apa yang harus dilakukannya. Selama melatih Everton, Moyes memang tidak memiliki pakem tertentu. Ia lebih memilih untuk menganalisis lawannya kemudian mencari cara untuk mengatasinya.

Berbeda dengan Arsene Wenger di Arsenal, yang selalu mendewakan permainan bola pendek cepat dan menyerang, Moyes lebih nyaman untuk menyesuaikan permainan timnya dengan lawan yang akan dihadapi. Tidak adanya ciri khas ini menjadi ciri khasnya selama melatih Everton. Ia juga akan mengajak para pemainnya untuk mengevaluasi apa yang dilakukan.
Moyes akan menganalisis semua yang dibutuhkan oleh timnya melalui rekaman dan data-data statistik pertandingan. Sangat detil, sampai-sampai ia akan memperhatikan grafik passing para pemainnya dan juga crossing yang dilakukan. Jadi jangan heran jika pemain belakang seperti Leighton Baines sering kali mampu mengancam gawang lawan. Hal ini karena analisis yang dalam dan tepat oleh Moyes dan para pemainnya sebelum pertandingan.  
Selain itu hal yang juga diperhatikan Moyes adalah pentingnya simulasi untuk menerapkan taktik. Statistik dan data memang penting, tetapi tidak ada artinya jika tidak disimulasikan. Moyes menyadari hal itu, ia meminta klub untuk membangun tempat latihan yang luasnya sama seperti Goodison Park. Hal ini dilakukan agar para pemain Everton bisa benar-benar merasakan suasana pertandingan sebenarnya.
Gaya melatih Moyes ini memang mirip seorang trader saham yang selalu sibuk mengamati pergerakan saham yang diincarnya, kemudian menganalisis dan melakukan forecastingkemanakah arah pergerakan saham itu di masa depan, sehingga bisa mendapatkan keuntungan maksimal.  
Akankah kebiasaan “trader saham” ini dibawa ke Manchester United? Belum ada yang bisa menjawabnya, karena hal itu akan terjawab dengan sendirinya di lapangan. Akan tetapi yang terpenting adalah para petinggi, pemain, dan pendukung Manchester United bisa sedikit lega, karena pelatih baru mereka bukanlah pelatih sembarangan. Moyes sukses menggabungkan statistik dan data-data dengan semangat para pemain di Everton, sehingga menimbulkan efek yang cukup mengejutkan lawan dan mampu bermain secara konsisten dan harus digarisbawahi. Moyes melakukan itu semua di Everton tanpa didukung dana yang besar dari klub.
Namun, melatih bukanlah menyulap sebuah tim. Waktu mutlak dibutuhkan, apalagi Moyes bukanlah pelatih yang memiliki pengalaman di Liga Champions atau kompetisi Eropa. Jika Jose Mourinho benar-benar datang ke Chelsea, Moyes juga punya tugas lain, mengingat Jose Mourinho dan Mauricio Pochettino adalah dua pelatih yang belum pernah dikalahkan Moyes di Liga Inggris, maka musim depan ia wajib membuktikan diri. Selain itu, ia juga harus berhadapan dengan para pemain bintang yang notabene lebih sulit diatur, ketimbang para pemain yang dimilikinya di Everton.
Terlepas dari semua itu kiranya kita tidak bisa buru-buru menilai apakah Moyes akan sukses di Old Trafford. Sebuah masa transisi adalah masa yang berat dan hal ini akan dihadapi oleh United. Kesabaran, komitmen dan mental juara United benar-benar diuji dalam periode ini dan Moyes adalah orang yang cocok untuk pekerjaan ini, setidaknya ia telah membuktikan itu di Everton.

Tags:

No Comment to " Analisis Adalah Kekuatan Utama David Moyes "