Kejadian pembegalan di kota Depok ramai dibicarakan warga. Sepinya jalan-jalan kota Depok selepas pukul 00.00 WIB menjadi celah tindak kejahatan terjadi.
"Nur Mahmudi (Wali Kota Depok) melarang tempat makan atau minimarket buka 24 jam, menurut saya itu malah bikin tambah sepi jalanan," kata Wanodya Bangun Pertiwi, 26 tahun, warga Pondok Cina, Depok, ketika ditemui di Jalan Margonda, Rabu, 11 Februari 2015.
Ia mengatakan jika saja Jalan Margonda dibiarkan ramai dengan adanya aktivitas pertokoan yang tetap buka 24 jam penuh, kemungkinan tindak kejahatan tidak sampai terjadi di jalan utama kota Depok itu.
"Menurut saya kalau Margonda ramai 24 jam, malah gak ada spot-spot sepi," kata dia. Ramainya jalanan dan penerangan oleh aktivitas warga ia yakini tidak memberikan celah pelaku kejahatan merampok di jalan tersebut.
"Sekarang jam 12 malam sepi banget, jadi rawan. Situasi memungkinkan ada kejahatan," kata Wanodya. Ia menyarankan Pemerintah Kota tidak melarang aktivitas perdagangan yang buka 24 jam penuh. "Diramein saja kota Depok, jangan larang minimarket 24 jam."
Menurutnya keberadaan minimarket yang buka 24 jam tidaklah buruk. Pada kondisi tertentu keberadaan minimarket tersebut cukup membantu warga terutama para mahasiswa kostan.
Ia mengatakan pelarangan minimarket buka 24 jam, tidak membuat aktivitas nongkrong geng motor menghilang. Menurutnya aktivitas tongkrongan tersebut hanya berpindah tempat di tepi jalan dari sebelumnya beberapa tempat yang membukan usahanya 24 jam. "Yang tadinya ada wadahnya, jadi nongkrong sembarangan."
No Comment to " Depok Ramai Begal, Warga: Gara-gara Nur Mahmudi "