Latest Updates

Inikah Akhir Dinasti Fergie?

By Fikri Islamoriza - May 9, 2013 No Comments

Mungkin kita tidak akan pernah melihat sosok yang selalu menemukan bibit muda seperti Ryan Giggs, yang ditemukannya pada saat usia Giggs masih sekitar 13 tahun. Atau menemukan Danny Welbeck yang kala ia pertama datang ke United, Welbeck belum muncul ke dunia.
Mungkin kita tidak akan pernah lagi melihatnya bersitegang dengan Arsene Wenger dipinggir lapangan, meski sejak kemunduran Arsenal, mereka sudah jarang bertengkar.trans Akhir Dinasti Fergie
Mungkin kita tidak akan pernah melihat genggaman tangan geregetannya, seperti yang ia lakukan pada saat final Champions League melawan Barcelona di Wembley, 2011.
Mungkin kita (orang awam) tidak akan pernah tahu apa merk permen karet yang selalu ia kunyah sepanjang pertandingan. Entah itu permen karet mahal, atau permen karet murah berhadiah tattoo mainan.
Lebih dari 26 tahun. Terhitung dari 6 November 1986. Di mana kasta tertinggi kompetisi sepakbola Inggris masih bernama First Division. Bahkan Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo masih berumur satu tahun ketika ia memijakkan kaki di Old Trafford. Tom Cleverly pun belum lahir pada saat itu. David Moyes masih berusia 22 tahun. Jose Mourinho masih 23 tahun. Pep Guardiola masih 15 tahun. Bryan Robson yang ia khawatirkan akan kondisi fisiknya, masih menjadi peminum berat.
The Man Who Can’t Retire, sebuah sebutan yang dibuat salah satu harian Inggris untuknya karena masih saja lapar akan trofi. Dengan alat pacu jantung di dadanya, serta rencana operasi tulang pinggul akhir musim ini, membuat orang terheran-heran dengan kesembronoannya.
Sadarkah kita bahwa dari awal kemunculan Fergie dari 1986 membuatnya sebagai kekuatan super yang tidak tergantikan.
Lelaki tua itu adalah Sir Alexander Chapman Ferguson.
Dua hari setelah ditetapkan sebagai manajer baru, ia justru kalah melawan tim underdog Oxford United dengan skor 2-0. Kemudian mendapatkan kemenangan pertamanya dengan skor tipis 1-0 atas QPR. Dan musim pertamanya pun ia selesaikan dengan duduk di posisi ke- 11 klasemen. Musim berikutnya ia membawa nama seperti Steve Bruce, Brian McClair, dan kiper Jim Leighton. Dan hasilnya? Mereka berhasil menduduki posisi kedua di bawah Liverpool.
Andai saja United terdegradasi pada tahun 1989, mungkin saja cerita yang sekarang kita lihat akan berakhir lebih cepat. Namun, ia adalah Fergie. Ia berhasil mempersembahkan trofi pertamanya sejak bergabung dengan United pada musim 1992-1993. Kemudian ia membuat orang-orang terkejut ketika mendapatkan treble winners pada 1999. Dan tidak tergantikan hingga saat ini.
Ia adalah anak pembuat kapal. Tinggal di galangan kapal. Dan tahu betul bagaimana rasanya kaum buruh. Itu sebabnya kenapa ia tidak suka dengan Margaret Thatcher, yang membuat kebijakan yang tidak sesuai dengan kaum buruh, dengan menutup berbagai tambang yang terdapat di Inggris (yang merupakan penyebab utama mengapa banyak orang banyak kehilangan pekerjaannya saat itu).
Salah satu warisan Fergie adalah membuat United menghapus Football Club setelah kata Manchester United. Dan menjadikan United sebagai panutan industrialisasi sepakbola modern. Protes dari para fans pun tidak ia gubris, dan memaksa orang-orang untuk menyebut United kala itu sebagai era Fergie.
Untuk soal taktik, ia salah satu yang paling adaptif. Baru-baru ini muncul istilah defensive forward. Seperti apa yang dilakukan oleh Danny Welbeck pada saat melawan Real Madrid di Champions League beberapa waktu lalu. Tugas Welbeck adalah membantu penyerangan, tetapi juga membantu menghalu aliran bola agar tidak masuk ke lini belakang. Ia juga ditugaskan untuk memberikan umpan-umpan kepada rekan-rekannya. Turun ke tengah untuk merebut bola dari kaki lawan.
Sejak pertama kali ia datang, hingga saat ini, Real Madrid sudah melakukan 24 pergantian manajer, Inter Milan 19 kali, Chelsea 19 kali, Bayern Muenchen 18 kali, Juventus 14 kali, Manchester City 14 kali, dan AC Milan 13 kali. Bandingkan dengan United dari 1986, hanya Sir Alex Ferguson seorang.
Kematangannya dalam mencari bibit muda membuatnya memunculkan class of 92, yang beranggotakan pemain-pemain seperti David Beckham, Ryan Giggs, Nicky Butt, Gary dan Phil Neville, dan Paul Scholes.
 Akhir Dinasti Fergie
Kejutan juga ia buat ketika membayar mahal Cristiano Ronaldo dengan harga 15 juta pounds ketika ia masih berumur 17 tahun. Dan duetnya bersama Rooney serta Tevez membuat United panen banyak gelar. Di antaranya adalah Premier League, Champions League, dan World Club Cup.
Selain itu ia juga membuat Ronaldo menjadi pemain termahal dunia sejagad raya di era ini. Nilai transfernya ke Real Madrid 80 juta pound menggeser nama Zinedine Zidane yang saat itu berstatus pemain termahal (dengan nilai transfer sebesar 75 juta euro).
Jika kita bertanya berapa jumlah gelar individu yang diraih Fergie selama kariernya melatih sepak bola, jika saya tidak salah hitung, jumlahnya sebanyak 69 gelar. Ditambah 3 gelar di luar dunia sepakbola, yaitu Officer of the Order of British Empire pada 1983, Commander of the Order of the British Empire pada 1995, dan Knight Bachelor pada 1999.
Lalu ditambah dengan pengabadian berupa nama tribun Sir Alex Ferguson Stand di Old Trafford. Dan sebuah patung yang dipajang di salah satu sudut Old Trafford.
Inilah akhir dari Era Sir Alex Ferguson.
Kita tidak akan geregetan lagi ketika tidak ada pergantian pemain hingga akhir pertandingan. Kita tidak akan geregetan lagi ketika melihat line-up yang kadang mengejutkan dan tidak memuaskan.
Lalu, apalagi?
Terlalu banyak cerita dari seorang lelaki 71 tahun ini. Atau mungkin ada alasan lain di balik pensiunnya Ferguson, karena ia takut dipeluk terlalu erat oleh van Persie yang membuatnya harus menahan sakit tulang pinggang atau semacamnya? Hehehe.
Perlu diketahui, Zinedine Zidane pensiun pada 8 Mei, tepatnya pada 2006. Dan ia menjadi pemain legendaris hingga sekarang. Mungkin hanya kebetulan, tapi bisa saja 8 Mei menjadi tanggal keramat dalam dunia sepak bola. Mungkin, bisa jadi.
Laga melawan Swansea pada 12 Mei 20013 menjadi laga terakhirnya bersama United di Old Trafford.
Siapapun yang menggantikannya, hanya ada satu Fergie. Dan tidak ada Fergie yang lain. Namun, saya masih ingin bertanya. Sebenarnya, apa merk permen karet yang biasa dikunyah Fergie?

Tags:

No Comment to " Inikah Akhir Dinasti Fergie? "