Latest Updates

Latest Posts

Emil Audero Mulyadi, Kiper Juventus Berdarah Indonesia

- April 19, 2013 No Comments

Kiper utama Tim U-17 Juventus ini lahir dan pernah tinggal di Indonesia.
Indonesia boleh berbangga dengan semakin banyaknya pemain keturunan Nusantara yang memperkuat klub-klub elit di Eropa. Setelah Radja Nainggolan, pemain berdarah Batak yang memperkuat Cagliari, kini calon bintang sepakbola berdarah Indonesia kembali muncul.
Dialah talenta muda bernama Emil Audero Mulyadi yang kini bermain sebagai kiper utama tim Juventus Allievi (U-17). Pemain berdarah campuran Indonesia-Italia ini ternyata lahir di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat pada 18 Januari 1997 silam.
Dari nama belakangnya, Mulyadi, tentu tak sulit bagi kita untuk mengetahui bahwa darah Indonesia mengalir di tubuhnya. Ayahnya adalah seorang Warga Negara Indonesia dan Emil – sapaan akrabnya, bahkan pernah tinggal di Indonesia.
“Benar saya lahir di Indonesia, akan tetapi saya tidak memiliki paspor Indonesia. Ayah saya orang Indonesia dan saya juga tinggal di sana sekitar dua tahun lalu,” kata pemain yang kini berusia 15 tahun tersebut.
“Saya sangat menyukai pantai-pantai yang ada di Indonesia dan saya sering berselancar disana. Pantai Selong Belanak di Lombok menjadi favorit saya karena keindahannya,” lanjutnya.
Karirnya di Negeri Pizza dimulai saat ia meninggalkan Indonesia dan bergabung dengan salah satu klub di Italia, dua tahun lalu. Setelah mengikuti beberapa pertandingan dengan klub tersebut, pihak Juventus pun tertarik dengan bakatnya dan mengundangnya untuk ikut dalam beberapa sesi latihan dengan tim Juventus Allievi.
“Ketika saya bermain untuk salah satu klub di Italia, saya mengikuti beberapa kali training session dengan Juventus dan setelahnya Juventus mengatakan bahwa mereka tertarik dengan saya dan menyatakan ingin merekrut saya,” ungkap pemain berpostur cukup tinggi itu.
Bermain gemilang bersama tim Allievi, Emil mendapatkan penghargaan The Young Italy Talents of The Future 2012. Pencapaian yang membuat Antonio Conte – pelatih tim senior Juventus, tertarik untuk membawanya ke tim utama.
Pengalaman baru nan mengesankan pun ia rasakan. Belum lama ini, menjelang laga kontra Sampdoria di ajang Serie A, Emil diberi kesempatan untuk berlatih bersama skuat utama Juventus.
Berlatih bersama tim tersukses di Italia dan berada dalam satu sesi latihan dengan kiper terbaik dunia, Gianluigi Buffon – tentu merupakan sebuah pengalaman luar biasa untuk bocah yang baru berusia 15 tahun. Beberapa sumber pun mulai menyebut ia akan diproyeksikan sebagai suksesor Buffon di masa mendatang.
Namun, sangat disayangkan, saat ditanyai tentang kemungkinan dirinya memperkuat tim nasional Indonesia di masa mendatang, ia menjawab lebih tertarik untuk memperkuat tim nasional Italia. Emil memang beberapa kali memperkuat tim nasional Italia dibawah usia 16 tahun.
“Benar saya lahir di Indonesia, akan tetapi saya tidak memiliki paspor Indonesia. Saya rasa saya hanya akan membela tim nasional Italia,” ujarnya.
Ironi memang, saat kita mendapat banyak kabar tentang pemain-pemain keturunan Indonesia yang bermain di klub-klub elit Eropa. Di satu sisi ada kebanggaan, namun di sisi lain, fakta bahwa mereka lebih memilih memperkuat negara ‘keduanya’, lantas memunculkan pertanyaan, ‘apa yang salah dengan negara kita’?.
Masih segar diingatan, belum lama ini Jack Brown – bocah Indonesia pemenang ajang The World Final Skill Test 2012 yang diadakan oleh Manchester United Soccer School, mengungkapkan impiannya untuk bisa memperkuat tim nasional Inggris di masa mendatang.
Well, iklim sepakbola di Indonesia yang penuh ketidakpastian mungkin dianggap ‘tidak aman’ bagi perkembangan karir bakat-bakat muda tersebut. Miris?, seharusnya iya!.

Adu Seksi WAGs Chelsea dan United

- No Comments

Siapa lebih baik, Chelsea atau Manchester United?
Replay match perempat final Piala FA antara Chelsea kontra Manchester United sudah berlangsung Senin (1/4). Laga ini akan sulit bagi kedua kubu mengingat mereka baru saja menyelesaikan pertandingan Liga Primer Inggris, Sabtu (30/3). Bahkan punggawa The Red Devils, Robin van Persie, meminta agar para penikmat sepakbola tidak berharap duel ini berjalan seru dan sengit.
Well, kemungkinan pertandingan akan berjalan dingin jelas ada. Nah, agar suasana sedikit lebih “panas” mari menilik WAGs kedua klub. Siapa lebih seksi? Silakan nilai sendiri.
Kayla Collins
Sebagian besar orang mengetahui jika Ashley Cole dan Cheryl Cole pernah bersatu dalam ikatan pernikahan pada Juli 2006. Tapi semuanya berakhir di bulan September 2010 setelah Ashley diketahui berselingkuh dengan lima wanita berbeda. Lima.
Lalu siapa Kayla Collins? Perempuan seksi menggoda – model Playboy –  ini juga mantan kekasih bek Chelsea. Mereka pertama kali terlihat sedang bersama pada bulan Desember 2010, tepat di ulang tahun ke-30 Cole. Hubungan tak bertahan lama, mereka berdua berpisah lima minggu kemudian. Lalu mengapa Kayla masuk daftar ini meski tak lagi menjadi pasangan ColeAh, kalian pasti tahu alasannya.
Georgina Dorsett
Pasangan dari Tom Cleverley ini adalah seorang bintang televisi Inggris yang meroket namanya setelah bermain dalam sebuah acara bernama “The Only Way Is Essex”. Selain itu, wanita berusia 28 tahun ini juga berprofesi sebagai seorang pengembang properti.
Dua orang ini mulai berkencan pada bulan Mei 2012. Tujuh bulan kemudian, Georgina mengumumkan kehamilannya – cepat sekali. Ketika kabar tersebut tersiar, rekan-rekan pemain The Red Devils berusia 23 tahun ini langsung memberinya tepukan di punggung sebagai ucapan selamat, termasuk Wayne Rooney.
Bianca Slater
Ryan Bertrand mungkin masih kalah saing soal kesempatan bermain di Chelsea dari semua pemain di atas. Tapi soal WAGs, kami yakin ia jadi salah satu yang terbaik. Bianca Slater, nama model yang menjadi pendamping Bertrand selama tiga tahun terakhir, jauh sebelum bek belia Inggris menembus tim utama Chelsea.
Ketika The Blues berhasil melaju ke babak final Liga Champions, wanita berusia 21 tahun ini ingin menyaksikannya. Ia berhasil mendapatkan tiket untuk terbang ke Munchen dua hari sebelum partai puncak berlangsung. Sayang, paspor Bianca hilang dan ia hanya bisa melihat senyum sumringah Bertrand dari rumahnya. So sad.
Sam Cooke
Perempuan kelahiran 1985 ini adalah pacar dari bek Manchester United, Chris Smalling. Model asal Manchester ini adalah model yang bisa membuat Anda pusing dengan gambar NSFW (Not Safe for Work) dirinya yang tersebar di dunia maya. Ya, Sam adalah model majalah pria dewasa.
Sebelum menekuni karir seperti yang disebut di atas, Sam mendalami dunia fisika, kimia, biologi dan psikologi di bangku kuliah. Setelah berniat bekerja di dunia biokimia, ia mendadak bosan. Rasa suntuk membuatnya mengirim foto dirinya sendiri kepada The Sun. Kisah selanjutnya adalah sejarah.
Edurne Garcia Almagro
Edurne, begitu nama akrabnya, adalah seorang penyanyi terkenal asal Spanyol. Kekasih siapa? Tentu saja sang penjaga gawang asal Negeri Matador, David De Gea. Perlu Anda ketahui, De Gea lebih muda lima tahun dari sang pacar. Meski Edurne menyanyikan lagu pop, hal tersebut sepertinya tak jadi masalah bagi kiper The Red Devils yang lebih menyenangi heavy metal.
“Aku pikir hal ini tak akan menjadi masalah. Edurne akan tetap bernyanyi dan aku akan terus menghentikan bola,” jelas De Gea kepada The Sun ketika baru tiba di Inggris pada tahun 2011 soal apakah hubungan spesial ini akan mengganggu karirnya. Sweet.

*SUMBER ada dipict*

5 Predator Terbaik Di EPL

- No Comments

Jadi, siapa yang lebih berbahaya?
Sosok-sosok semacam Luis Suarez, Robin van Persie, Gareth Bale, Miguel Perez Cuesta (Michu) dan Demba Ba tentu tidak asing lagi di telinga para pencinta sepakbola musim ini, khususnya penggemar Liga Primer Inggris (EPL). Ya, secara berurutan, kelima pemain tersebut merupakan pemimpin daftar pencetak  gol terbanyak kompetisi level tertinggi Inggris untuk saat ini.
Luis Suarez
Suarez bukanlah sosok baru persepakbolaan Eropa. Pemain asal Uruguay ini sudah meniti karir di Benua Biru pada tahun 2006. Namun, namanya baru mencuat kala menghabiskan empat musim bersama Ajax Amsterdam hingga 2011. Torehan 81 gol dalam 110 pertandingan bersama de Amsterdammer cukup untuk membuat The Reds meminangnya dengan tebusan 22,8 juta Poundsterling.
Musim ini bisa dibilang menjadi puncak karir pemain berusia 26 tahun tersebut bersama The Reds. Bermain sebagai starter sebanyak 32 kali dari 32 pertandingan, Suarez mampu menorehkan 22 gol tanpa satu gol pun yang “dinodai” oleh eksekusi penalti. Padahal, ia menjadi bomber yang paling sering dijatuhkan di kotak terlarang: 5 kali. El Pistolero pun menjadi penyerang paling berbahaya di EPL lewat 87 peluang menjebol gawang lawan – terbanyak di antara top skorer EPL.
Robin van Persie
Salah satu Judas Arsenal berada di tangga kedua, tepat di bawah Suarez, dalam urusan membobol gawang lawan. Berkat 20 golnya, Manchester United berada di puncak klasemen EPL sementara sembari membidik gelar liga domestik ke-20 sepanjang sejarah klub. Sebagai anggota starting line-up, pemain binaan Feyenoord tampil sebanyak 29 kali.  Selain punya waktu bermain yang lebih sedikit dari Suarez, van Persie pun unggul soal menit per gol.
Setiap 129,2 menit, RvP bisa satu kali mengoyak jala gawang lawan. Persentase akurasi sepakan pemain Belanda ini juga lebih baik dari striker The Reds: 53,5% berbanding 48.9%. Namun, pada kenyataannya, torehan Suarez jelas unggul dari RvP.
Gareth Bale
Tak banyak orang menyangka sosok bek kiri seperti Bale mampu menjelma menjadi sayap kiri yang begitu ambisius dalam mencetak gol. Pemain Wales ini mengawali karir bersama Southampton dan mendapatkan klaim sebagai spesialis tendangan bebas di sana – jauh sebelum eksekusi bola matinya disejajarkan dengan Cristiano Ronaldo.
Tottenham Hotspur-lah yang mengubah posisi Bale menjadi lebih menyerang. Hasilnya tak buruk, musim ini bisa dibilang sebagai yang tersukses dalam karirnya. Lewat 27 pertandingan, 17 kali sudah Bale mempermalukan kiper lawan. Andre Villas-Boas bahkan pernah memasangnya sebagai seorang striker kala The Lilywhites didera krisis lini depan karena ketajamannya.
Miguel Perez Cuesta
Michu layak dianggap sebagai pembelian terbaik klub EPL musim ini. Swansea City, yang dinahkodai Michael Laudrup, beruntung bisa memboyong pemain Spanyol tersebut dari salah satu klub kota Madrid, Rayo Vallecano. Dengan harga 2 juta Poundsterling, The Swans pantas dibilang untung besar bila melihat rekornya musim ini, 17 gol dari 30 pertandingan.
Posisi asli Michu adalah penyerang lubang, tepat berada di belakang striker dalam formasi 4-2-3-1. Namun, hingga saat ini, pemain berusia 27 tahun ini terus dipasang sebagai ujung tombak karena dianggap lebih efektif di posisi tersebut.
Demba Ba
Kegagalan Ba pada tahun 2004 untuk mendapatkan kontrak sebagai pemain profesional di Inggris tak membuatnya menyerah begitu saja. Hasilnya bisa Anda lihat sekarang. Setelah sukses menjadi sumber gol Newcastle United hingga tengah musim ini, bursa transfer musim dingin membawa dirinya berlabuh ke Chelsea.
Meski mayoritas koleksi gol musim ini tercipta saat ia masih berseragam The Magpies, keberadaan Ba bisa membuat bomber The Blues lainnya, Fernando Torres, tidak disalahgunakan secara berlebihan. Pria  Senegal ini masih menjadi pemain dengan persentase akurasi tembakan terbaik di antara empat pemain lain yang telah disebutkan di atas.

*SUMBER ada dipict*

Keuntungan Kedatangan Beckham Ke PSG Bagi Kedua Pihak

- No Comments

Data-data di bawah ini membuat kita tak perlu khawatir apakah Beckham akan jatuh miskin gara-gara menyumbang gajinya ke kegiatan amal.
Kepindahan David Beckham dari LA Galaxy ke Paris Saint-Germain menjadi kabar seru di media manapun. Namun keputusan pria Inggris ini menyumbangkan gajinya untuk kegiatan amal terpilih sebagai berita utama.
Lalu bagaimana nasib keuangan Beckham dan keluarga jika tak mendapat upah sepadan? Sebenarnya kita tak perlu mengkhawatirkan hal tersebut jika melihat data-data dari Online Sports Betting soal situasi finansial Becks.
Beckham dalam Angka:
Penjualan Jersey
Selama memperkuat 4 tim (Manchester United, Real Madrid, Los Angeles Galaxy dan AC Milan), 10 juta jersey atas namanya telah terjual dan menghasilkan uang nyaris senilai 200 juta Dollar (1,9 triliun Rupiah).
Pesta Tahun Baru”
Biaya yang dikeluarkan Beckham demi merayakan pesta pergantian tahun di Maladewa adalah 394 ribu Dollar (3,8 miliar Rupiah). Sayang, menurut The Sun, semuanya harus dibatalkan akibat hujan yang tak kunjung reda di sana.
Beckingham Palace
Meski nama orisinal dari bangunan ini adalah Rowneybury House, media lebih senang menggunakan Beckingham Palace (mengacu pada Buckingham Palace) untuk menyebut tempat tinggal Beckham dan istrinya. Harga rumah ini diperkirakan berada di titik 39 juta Dollar (378 miliar Rupiah).
Koleksi Mobil Mahal
Mulai dari Bentley, BMW, Audi, Mercedes hingga Lamborghini, semuanya ada di garasi Becks. Estimasi harga dari total 40 kendaraan yang ia miliki adalah 6,6 juta Dollar (64 miliar Rupiah).
Kekayaan Pribadi
Menurut Forbes, total kekayaan pribadi yang dimiliki oleh Becks menyentuh angka 260 juta Dollar (2.5 triliun Rupiah).
Gaji Per Bulan dari PSG
Data berikut akan menunjukkan berapa penghasilan murni Beckham dari gajinya sebagai pemain sepakbola dalam 10 tahun terakhir dan bagaimana jika dibandingkan dengan standar rata-rata upah pemain di Ligue 1.
Dalam periode 2003-2007, Beckham membela panji Los Merengues. Selama empat musim berada di Santiago Bernabeu, ia menerima total gaji bernilai 854 ribu Dollar (8,2 miliar Rupiah). Saat hijrah ke LA Galaxy pada 2007 dan bertahan di sana hingga 2012, klub Amerika Serikat ini mengucurkan dana hingga 542 ribu Dollar (5,2 miliar Rupiah).
Mengingat sebagian dari pendapatan dari PSG milik mantan kapten The Three Lions ini disisihkan demi kegiatan amal, hanya 40,3 ribu Dollar (391 juta Rupiah) per bulan yang masuk ke kantongnya. Di Ligue 1 sendiri, rata-rata pemain menerima 59 ribu Dollar (573 juta Dollar) setiap bulan berganti. Bila disejajarkan dengan gaji beberapa punggawa Les Parisiens lainnya, honorarium Becks tak ada apa-apanya.
Mari ambil tiga sosok yang bisa mewakili hal ini. Lihat 1,7 juta Dollar (16,5 miliar Rupiah) yang digelontorkan demi memuaskan Zlatan Ibrahimovic, 1 juta Dollar (9,7 miliar Rupiah) untuk Thiago Silva serta 540 ribu Dollar (5,2 miliar Rupiah) buat Ezequiel Lavezzi.
Fasilitas Eksklusif

Meski penghasilan Beckham dari klub ibukota Perancis tak sebanding dengan yang ia terima dari tim-tim sebelumnya, tunjangan eksklusif seperti di bawah ini tidak hilang dari kehidupan mewahnya. Beckham pun tak akan menolak tawaran seperti ini.
Imperial Suite
Seperti rekan asal Swedia-nya, Beckham menetap di Bristol Hotel, Paris. Bedanya, ia berada di Imperial Suite yang memiliki angka sewa sebesar 28 ribu Dollar (271 juta Rupiah) per malam. PSG akan mendanai kamar hotelnya dengan uang senilai 40 ribu Dollar (388 juta Rupiah) per bulan. Sisa biaya bernilai 800 ribu Dollar (7,7 miliar Rupiah) ditanggung sendiri oleh Becks.
Pengawal Pribadi
Kontrak Beckham dengan tim barunya ini membuat kehidupannya lebih aman secara harfiah. Mengapa? Karena ada dua pengawal pribadi yang berada di sisinya. Dua orang tersebut hampir pasti akan mengantongi 130 ribu Dollar (1,2 miliar Rupiah) tahun ini.
Kegiatan Amal
Begitu curamnya pajak bagi oknum-oknum berpenghasilan di atas rata-rata Perancis membuat Beckham dan timnya lebih mudah memutuskan agar sebagian besar gajinya disumbangkan ke kegiatan amal. Lagipula, apa artinya 1 juta Dollar (9,7 miliar Rupiah) per bulan bagi seorang Beckham?
Pendapatan Tahunan
Suami dari Victoria Beckham ini adalah seorangbrand ambassador yang tak tertandingi di dunia sepakbola. Total penghasilan berjumlah 45 juta Dollar (437 miliar Rupiah) pada tahun 2012 sebagian besar didapatkan dari kesepakatan ala selebritis yang ia miliki, tepatnya senilai 37 juta Dollar (359 miliar Rupiah). Produk-produk semacam Samsung, Adidas dan H&M-lah yang sanggup menggunakan jasanya.
Seberapa Besar Keuntungan PSG Setelah Beckham Datang
Jika semua berjalan sesuai rencana, sosok Beckham akan membawa keuntungan senilai 22 juta Dollar (213 miliar Rupiah) bagi klub milik orang kaya Qatar ini. Seluruh penghasilan itu murni datang dari penjualan jersey yang diprediksi akan mencapai jumlah 150 ribu helai.
Penjelasan Kesepakatan Beckham-PSG Secara Singkat
Dana investasi yang dikucurkan oleh Les Parisiens adalah 6,5 juta Dollar (63,1 miliar Rupiah) selama lima bulan. Perlu dicatat bahwa PSG sama sekali tak mengeluarkan dana untuk membiayai transfer serta tak ada bonus bila Beckham mencetak gol, memenangi pertandingan atau menjuarai gelar. Tetapi, klub Perancis ini masih menanggung biaya fasilitas eksklusif, acara serta sumbangan amal milik Beckham.

Meski sudah telat bagi PSG untuk menegosiasikan kembali kesepakatan soal publisitas yang akan memberi keuntungan dari sisi pemasangan iklan, kedatangan Beckham dan penjualan jersey-nya sudah diharapkan bisa meraup keuntungan yang cukup besar selama lima bulan ke depan.
The “Beckham Brand” vs The PSG’s
Terlepas dari performanya di atas lapangan, mendatangkan Beckham ke PSG adalah bentuk pemasaran yang jenius. Kedua pihak sama-sama bekerja sama dalam mengolaborasikan upaya demi hasil yang saling menguntungkan.
PSG akan mendapatkan sorotan yang begitu besar dan menguntungkan sebagai hasil dari hubungannya dengan sang pemain. Sementara Beckham bisa memperkuat reputasinya sebagai seorang brand ambassador terbaik di dunia sepakbola.

Selain Membosankan, Serangan Barca Tak Efektif

- No Comments

Buat apa menguasai bola terlalu lama, passing terlalu banyak jika gol yang tercipta hanya sedikit?
Sebelum Anda meneruskan membaca artikel ini, Kami ingatkan bahwa artikel ini bukan mengulas filosofi cara bermain kontestan semifinalis Liga Champions. Itu urusan rumah tangga masing-masing tim. Sebelum kedatangan Ruud Gullit ke London yang kemudian disusul Gianluca Vialli, Gianfranco Zola serta Roberto Di Matteo, sepakbola Inggris kental dengan gaya bermain kick and rush. Seolah kompak untuk mengubah wajah Premiership, di bagian lain ibukota Inggris, Spurs sukses menggamit Jürgen Klinsmann. Tak mau kalah, Arsenal berhasil merayu Dennis Bergkamp dari Inter Milan.
Perubahan makin kentara saat nama Arsène Wenger menjadi arsitek Arsenal menggantikan Bruce Rioch, budaya melempar bola ke samping lapangan, membiarkan dua flank berlari kencang hingga garis lapangan dan diakhiri dengan crossing mulai terkikis. Alasan paling mudah untuk memahami mengapa Chelsea dan Arsenal sangat bermain ‘tidak Inggris’.
Sekelumit cerita di atas hanyalah gambaran bagaimana filosofi bermain sebuah tim lahir karena banyak faktor. Anda tentu dengan mudah menyebut beberapa nama yang paling bertanggung jawab dengan trofi yang mampir di almari piala timnas Spanyol dan Barcelona dalam setengah dasawarsa terakhir. Satu benang merah yang paling gampang ditarik salah satunya adalah tiqui-taca.
Tapi, masih efektifkah gaya bermain warisan Johan Cruyff saat ini?
Menjadi semifinalis dengan produktivitas gol terendah, jumlah usaha pemain Barca membobol gawang lawan jauh di bawah Real Madrid (189) hanya sebanyak 157 attempts. Bahkan kinerja lini serang armada Tito Vilanova masih di bawah Bayern (167) dan sedikit lebih baik dari Borussia Dortmund dengan 144 percobaan.
Hanya menarik bagi penonton yang sabar
Total passing pemain Blaugrana menjulang di daftar jumlah passing dengan 7912 kali. Bandingkan dengan jumlah passing pemain El Real yang hanya menghasilkan total 5419 passing. Rata-rata, untuk menghasilkan sebuah gol, Xavi Hernandez cs. butuh setidaknya 440 kali passing. Die Borussen yang disebut-sebut sebagai tim dengan penampilan paling menarik musim ini hanya butuh sekitar 290 kali passing untuk membuat Marco Reus membuat gol debut di Liga Champions ke gawang Manchester City. Jumlah angka jauh lebih kecil, Bayern (274) serta Madrid (236) jelas menunjukkan mereka bermain lebih efektif.
Bahkan, Dortmund yang hanya memiliki rata-rata 47% ball possession malah tak pernah mengecap kekalahan.

*SUMBER ada dipict*

6 Hal Yang Dilakukan Orang Yang Baru Putus

- No Comments


Ah siapa sih yang seneng berada dalam situasi ini. Bahkan yang jadi subjek yang mutusinnya pun pasti tetep aja berasa asem dan getir-getir sedikit. Berikut ini adalah beberapa hal yang dilakukan oleh orang-orang yang baru aja putus cinta.

Nangis

Ya standar lah ya mblo, namanya juga kehilangan orang yang disayang. Nangisnya ada yang kejer langsung di depan mantannya, ada yang sok cool nerima tapi abis itu nangis diem-diem di kamar matiin lampu sambil madep tembok.  Gak cewek gak cowok ada kemungkinan bakalan melakukan hal ini.

Marah

Iyalah, apalagi kalau lagi baik-baik aja, lagi sayang-sayangan tiba-tiba pasangannya bilang kalau udah gak mau nerusin hubungan lagi dengan alasan pengen konsen belajar. Pret. Oh atau pengen sendiri dulu dan atau yang paling ngehek adalah alasan kamu-terlalu-baik-untuk-aku. Oh please. Bawaannya pengen ngejambak, karena kadang-kadang ternyata alasan utamanya hanyalah, dia naksir orang lain dan ditaksir balik. Sigh.

Gerecokin Temen

Klasik nih. Pas pacaran lupa sama temen karena asik dempet-dempetan, giliran putus baru deh nyariin temen lagi buat curhat panjang lebar. Minta ditemenin main, dihibur, diajak jalan-jalan, tapi temennya gak boleh bawa pasangan. Ntar kalo ketemu calon pacar baru, temen ditinggal lagi, dan siklus akan berputar lagi. Blah. Tapi gapapa, itu gunanya temen sih ya.

Hura-Hura

Tiba-tiba jadi dua kali lebih ceria dari biasanya. Entah karena beneran lega udah putus, atau cuma berusaha menutupi kesedihan. Biasanya sih keliatan dengan dia jadi lebih loyal, kalo ngajak jalan dia yang bayarin, jadi beli barang-barang aneh yang gak perlu yang dengan alasan dulu waktu mau beli dilarang ama pacarnya. Jadi nyobain hal-hal yang dulu gak dibolehin untuk dilakukan ama si pacar. Kayak misalnya sky diving atau miara uler sanca. Yah well gapapa sih namanya juga sedang dalam proses penyembuhan.

Menarik diri

Untuk tipe yang lebih pendiam dan penyendiri, pas putus biasanya mereka tambah menghilang lagi dari peradaban. Apalagi untuk kasus patah hati yang luar biasa. Bisa lah sampe naik gunung Rinjani bolak balik sendirian. Atau backapcking keliling Sumatera sendirian, cuma karena gak pengen berada di satu pulau yang sama dengan si mantan. Wisata patah hati gitu ceritanya. True story.

Berkarya

Kayak si Adele gitu sama Taylor Swift. Minimal tumblr penuh lah sama puisi dan prosa, atau jadi bikin satu lukisan gede siluet si mantan cuma untuk menuh-menuhin garasi, ehm iya itu juga true story. Yah pokoknya bikin karya lah entah apa, dan konon ya, karya yang dibuat saat patah hati itu jauh lebih luar biasa dibanding ketika dalam keadaan percintaan baik baik saja. Oh wow.
Masih banyak lagi sih ya yang aneh-aneh, tapi itu gunanya kolom komen di bawah, supaya kamu juga bisa ikut nambahin. Silakan.

Jersey Baru Chelsea Musim 2013/14

- No Comments

Chelsea menjadi klub pertama Premier League yang mempublikasikan jersey untuk musim 2013/14. Untuk promosi kaus tim tersebut, Chelsea membuatnya cukup unik, beberapa bintang mereka sempat dicat warna biru.
John Terry, Fernando Torres, Davd Luiz, Juan Mata, Demba Ba, Eden Hazard, Oscar, Gary Cahill, dan kiper Petr Cech terlibat dalam pembuatan iklan tersebut.
“Saya sangat menikmati terlibat dalam pembuatan iklan ini. Saya akan melakukan apapun untuk klub ini dan akan menunjukkan bahwa Biru berarti segalanya bagi saya,” kata bek asal Brasil, David Luiz.
Juan Mata menambahkan: “Biru adalah milik klub, pemain, dan klub.”
Sementara itu Cech, salah satu pemain terlama yang membela Chelsea, berucap: “Saya dapat katakan bahwa dicat biru, menunjukkan seberapa biru diri saya, Chelsea merupakan bagian yang sangat besar dalam hidup saya dan Chelsea telah menjadi keluarga kedua bagi saya.”
Chelsea 1 Jersey Baru Chelsea Untuk Musim 2013/14
David Luiz, Gary Cahill, Fernando Torres, dan Oscar menjadi bintang iklan jersey baru Chelsea.

Chelsea 3 Jersey Baru Chelsea Untuk Musim 2013/14
Peter Cech

Chelsea 4 Jersey Baru Chelsea Untuk Musim 2013/14
Fernando Torres

Chelsea 6 Jersey Baru Chelsea Untuk Musim 2013/14
Demba Ba, Juan Mata, Fernando Torres, dan John Terry

Chelsea 7 Jersey Baru Chelsea Untuk Musim 2013/14
David Luiz, Fernando Torres, dan Eden Hazard

Chelsea 8 Jersey Baru Chelsea Untuk Musim 2013/14
John Terry, menikmati pembuatan iklan.

Chelsea 10 Jersey Baru Chelsea Untuk Musim 2013/14
Juan Mata, saat peambuatan iklan.

Selamat Ulang Tahun PSSI yg ke-83 #83thPSSI

- No Comments

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia yang menaungi ratusan klub di Tanah Air, Jumat ini (19/4) tepat berusia 83 tahun.

PSSI menjadi anggota Asian Football Confederation (AFC) pada 1954 dan menjadi anggota FIFA pada 1952.


Selama 83 tahun ini PSSI telah dipimpin oleh 16 Ketua Umum.

Ketua Umum pertama, Soeratin Sosrosoegondo (1930-1940), kemudianArtono Martosoewignyo (1941-1949),Maladi (1950-1959).

Dilanjutkan oleh, Abdul Wahab Djojohadikusumo (1960-1964), Maulwi Saelan (1964-1967), Kosasih Poerwanegara (1967-1974), Bardosono (1975-1977).

Kemudian, Moehono (ad interim, 1977), Ali Sadikin (1978-1981), Syarnoebi Said (1982-1983),Kardono (1983-1991), Azwar Anas (1991-1999), Agum Gumelar (1999-2003).

Selanjutnya, Nurdin Halid (2003-2011), Agum Gumelar (Ketua Komite Normalisasi, ad interim, April - Juni 2011), dan saat ini Djohar Arifin Husin (2011-).

Menyambut ulang tahunnya hari ini, seperti dilansir laman PSSI, Jumat (19/4), Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dengan ditemani anggota Komite Eksekutif (Exco) menyatakan bahwa PSSI hanya fokus untuk meningkatkan prestasi saja. Konflik di sepak bola dianggapnya sudah berakhir. 

Sehari sebelumnya, Ketua Umum PSSI dan anggota Exco berziarah ke makam Ir R Soeratin di TPU Simaraga Pajajaran, Bandung, Jawa Barat. Kesempatan ziarah kali ini sekaligus menguatkan semangat PSSI untuk mengangkat harkat martabat bangsa. 

Selamat ulang tahun PSSI. Semoga makin solid.

Bepe : “Saya Adalah Generasi Yang Gagal”

- No Comments

“Pada dasarnya setiap manusia itu sama, yang membedakan mereka adalah cara berpikir, bersikap, bertindak serta bereaksi setiap individu terhadap segala permasalahan yang menghampiri mereka.”

Malam sudah cukup larut, waktu menunjukkan pukul 23:35 malam. Dari jendela tampak di luar tengah turun hujan. Hanya gerimis memang, tapi cukup untuk membuat udara malam ini menjadi semakin dingin. Sebuah sosok berperawakan sedang bertelanjang dada, tengah duduk terpaku di pojok sebuah ruangan. Dalam suasana remang-remang di sebuah apartemen di jalan Rue de Caumartin, Paris.
Tatapan matanya kosong, raut wajahnya tampak beku, pikirannya jauh melambung membelah dingin dan basahnya langit malam ini. Dengan rambut acak-acakan serta kumis dan jenggot yang tampak mulai memanjang tak beraturan, membuat wajah orang ini tampak lusuh dan sedikit lebih tua dari umurnya.
Lelaki tersebut, tidak lain dan tidak bukan adalah Bambang Pamungkas. Iya, lelaki itu adalah saya sendiri. Sudah lama saya membuat keputusan ini, dan sudah lama pula sebenarnya saya ingin menulis artikel ini. Akan tetapi entah mengapa, hati saya masih merasa begitu berat untuk sekedar menyampaikannya kepada khalayak ramai.
Hingga tiga hari yang lalu, di mana saya menerima sebuah kabar menyedihkan dari jarak 11.574 kilometer dari sini. Sebuah “peristiwa” yang sejujurnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan diri saya. Namun, kejadian tersebut membuat saya meyakini, bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk menyampaikan kepada masyarakat, mengenai masa depan saya.
Awalnya saya pikir semuanya akan berjalan dengan mudah. Tinggal merangkai kata, upload ke blog pribadi dan kemudian  menyebarluaskan melalui akun twitter saya. Selesai perkara. Tetapi pada kenyataannya tidak semudah yang terpikir di benak saya. Butuh waktu lama untuk pada akhirnya saya berani untuk menulisnya. Padahal keputusan ini sudah saya ambil sejak empat bulan yang lalu. Iya, sejak empat bulan yang lalu.
Bagi mereka yang memperhatikan penampilan saya di perhelatan Piala AFF 2012, maka sejatinya ada hal yang tidak biasa tersaji di sana. Ketika itu pada detik-detik terakhir, saya memutuskan untuk menggunakan nama “PAMUNGKAS”, dari pada “BAMBANG” seperti yang biasa saya kenakan di jersey tim nasional saya.
Tentu hal tersebut bukan tanpa alasan. Dalam bahasa Indonesia, kata pamungkas memiliki arti “menjadi yang terakhir”. Maka begitu pula dengan perjalanan karier saya bersama tim nasional. Saat itu saya memutuskan bahwa pagelaran Piala AFF 2012 akan menjadi penampilan resmi terakhir saya, bersama tim nasional Indonesia.
Bergabungnya saya ke tim nasional Indonesia ketika itu, bukanlah menjadi sebuah pilihan yang mudah. Pilihan yang saya ambil tersebut, bertentangan dengan kebijakan klub yang saya bela Persija Jakarta. Dan juga institusi di mana klub saya berafiliasi, dalam hal ini Liga Super Indonesia dan KPSI.
Pilihan tersebut jelas bukan tanpa risiko, baik bagi saya secara pribadi maupun masa depan karier sepakbola saya. Banyak orang yang menganggap saya ingkar janji, tidak sedikit yang menganggap saya sebagai seorang pengkhianat. Akan tetapi saya adalah saya, pribadi yang selalu berusaha untuk berkata benar jika memang benar, dan mengatakan salah jika memang demikian adanya, dengan apa pun risikonya.
Sesaat setelah latihan perdana bersama skuad tim nasional Indonesia, jelang AFF Cup 2012. Di sebuah pancuran air Gelora Bung Karno, saya berkata kepada salah satu sahabat saya. Keputusan saya untuk bergabung dengan tim nasional bukanlah sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan. Karena saya tidak akan pernah bisa memaafkan diri saya jika saya tidak melakukannya. Dan setelah itu saya akan berhenti untuk selamanya.
Hal tersebut juga telah saya sampaikan kepada staf Badan Tim Nasional Indonesia. Oleh karena itu, ketika nama saya kembali masuk dalam daftar pemain untuk Kualifikasi Piala Asia 2015, saya menolak untuk hadir.
Berani mengambil sikap dengan apapun hasil dari pilihan yang kita ambil, adalah dua hal yang berbeda. Mengambil sebuah keputusan murni berada di tangan setiap individu. Sedang hasil dari keputusan yang kita ambil acap kali tergantung dari banyak hal, termasuk kehendak dari sang Maha Pencipta.
Sebagian orang berpikir bahwa saya sudah gila, karena mengorbankan seluruh reputasi dan karier saya, demi sebuah tim yang sudah diprediksi banyak orang akan mengalami kegagalan. Sebagian lagi berpikir saya salah melangkah, karena pada akhirnya tim nasional Indonesia harus kembali tersungkur dan bersimbah darah, di AFF Cup 2012.
Mereka berpikir saya telah merusak kredibilitas dan reputasi dengan menumpahkan tinta hitam di atasnya. Tetapi, tidak demikian bagi saya pribadi. Saya merasa telah mengakhiri perjalanan panjang bersama tim nasional, dengan sebuah kebanggaan dan kehormatan, setidaknya sebagai sebuah pribadi yang merdeka.
Rasa terima kasih dan hormat saya yang setinggi-tingginya, saya ucapkan kepada seluruh komponen tim nasional Indonesia di Piala AFF 2012. Orang-orang yang dalam segala keterbatasan dan tekanan publik yang begitu hebat, tetap berdiri di garda paling depan untuk memperjuangkan harkat dan martabat bangsa Indonesia melalui sepakbola.
Dengan apa pun hasilnya, menjadi sebuah kebanggaan besar bagi saya mengakhiri karier tim nasional saya, bersama rekan-rekan semua. Mati sebagai pemain tim nasional (pensiun) dengan cara seperti itu, membuat saya merasa sangat bahagia. Berjuang sampai titik darah penghabisan atas nama bangsa dan negara, dengan segala kendala dan risiko yang harus dihadapi, membuat saya merasa telah mati dengan cara yang sangat terhormat.
Terima kasih yang tidak terhingga untuk seluruh pendukung tim nasional Indonesia di manapun berada. Mereka yang dengan fanatisme luar biasa dan tak kenal lelah, selalu berdiri di belakang panji-panji tim nasional Indonesia. Mereka yang selalu bernyanyi, menari, dan berteriak menyemangati dalam setiap perjuangan saya bersama tim nasional Indonesia. Tidak lupa permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya, karena selama karier saya bersama tim nasional Indonesia, tidak sekalipun saya mampu memberikan kebahagiaan untuk kalian semua.
Tanggal 23 Maret 2013, merupakan hari bersejarah bagi sepakbola Indonesia, khususnya tim nasional. Karena setelah sekian lama terbelah menjadi dua, pada hari itu tim nasional Indonesia kembali berada di bawah satu berdera. Dan untuk pertama kalinya setelah cukup lama, stadion utama Gelora Bung Karno kembali memerah dipenuhi pendukung militan tim nasional Indonesia.
Dengan atau tanpa muatan tertentu, langkah penyatuan tim nasional Indonesia layak diberi apresiasi positif yang setinggi-tingginya. Setidaknya, di dalam lubuk hati mereka yang paling dalam, ternyata masih ada rasa sebangsa dan setanah air. Walaupun mungkin kesepakatan tersebut, dilandasi oleh negosiasi-negosiasi tertentu.
Sedangkan bagi saya pribadi, melihat para pemain nasional kembali bergairah untuk memenuhi panggilan negara dan bersatu kembali dalam satu bendera tim nasional Indonesia, tentu menjadi sebuah kebahagiaan yang luar biasa. Bukankah hal tersebut yang selama ini “kita” perjuangkan bersama-sama?
Menjadikan kembali tim nasional Indonesia sebagai representasi kekuatan terbaik sepakbola di Indonesia. Mengembalikan kesakralan sebuah tim nasional, yang akhir-akhir ini disepelekan oleh orang-orang yang bertindak atas nama kepentingan-kepentingan tertentu. Serta menjadikan kembali Gelora Bung Karno sebagai tempat yang angker bagi siapapun tim lawan yang hadir di sana, dengan suasana riuh serta gegap gempita dari seluruh pendukung merah-putih. Itu adalah hal yang selalu kita perjuangkan, selama dua tahun terakhir.
Selamat berjuang untuk talenta-talenta terbaik sepakbola Indonesia. Kibarkanlah panji-panji kebesaran sepakbola kita setinggi-tingginya. Bermainlah untuk dirimu, orang-orang yang kamu cintai (keluarga), dan lambang Garuda di dadamu (rakyat Indonesia).
Keputusan ini mungkin mengingkari janji saya sendiri tiga belas tahun lalu, janji setia saya kepada tim nasional Indonesia. Akan tetapi dengan segala dinamika dan pergolakan yang terjadi dalam sepakbola Indonesia, selama dua tahun terakhir. Membuat saya merasa yakin, jika sekarang adalah saat yang tepat bagi saya untuk melakukannya. Lagi pula dengan nama-nama mumpuni di barisan depan tim nasional Indonesia saat ini, rasanya tenaga saya sudah tidak lagi terlalu dibutuhkan.
Saya mengawali tiga belas tahun karier saya bersama tim nasional dengan sebuah harapan besar, dan mengakhirinya dengan sebuah kemenangan besar. Sebuah kemenangan dari segala bentuk pemaksaan kehendak terhadap diri saya. Kemenangan diri saya atas nama sebuah kebebasan untuk mengungkapkan pendapat, menentukan sikap, serta bertindak atas nama sebuah hal yang saya yakini akan kebenarannya.
Boleh saja orang menilai saya sebagai seorang pengkhianat dari kelompok saya, tetapi satu hal yang pasti, bahwa saya tidak pernah mengkhianati hati dan profesi saya. Sebuah profesi yang sangat saya cintai dan banggakan, sebagai pemain sepakbola.
Pada akhirnya saya memang harus menerima kenyataan, bahwa tidak ada satu gelar bergengsi yang mampu saya berikan untuk Indonesia. Dan oleh karena itu seperti yang pernah saya janjikan, maka di akhir artikel ini saya akan berteriak dengan lantang, jika “Saya Adalah Generasi Yang Gagal.”
Melalui tulisan ini, maka secara resmi saya menyatakan mundur dari tim nasional Indonesia.
“Cepat atau lambat, jersey merah-putih itu pasti akan tanggal dari badanku. Akan tetapi satu hal yang pasti, lambang garuda itu akan tetap melekat di dada kiriku, tinggal di sana sampai akhir hayatku.”
“Garuda di Dadaku, Garuda Kebanggaanku”

Tim Nasional Itu Indonesia

- No Comments


Pernahkah anda mendengar seorang komentator sepakbola di televisi berkata, “Selamat menyaksikan partai final EURO 2012, antara tim nasional FIGC melawan tim nasional RFEF.?” Saya yakin hal tersebut hampir mustahil terjadi. Kalimat yang lazim terucap adalah, “Partai final antara tim nasional Italia melawan tim nasional Spanyol“.
Ada sebuah makna tersirat dari paragraf yang saya sampaikan diatas. Yaitu, istilah tim nasional akan selalu diikuti dengan nama sebuah negara, bukan institusi tertentu apalagi nama orang. Karena sebuah tim nasional tidak hanya bertanggung jawab kepada seseorang atau institusi tertentu, melainkan kepada bangsa dan negara. Oleh karena itu siapa saja berhak untuk mengkritisi tim nasional Indonesia.
Selama memiliki kartu tanda penduduk Indonesia, walau tak begitu mengerti siapa Ketua Umum PSSI nya, berhak mengkritik para pemain tim nasional, saat mereka bermain jelek. Selama memegang paspor berwarna hijau bertuliskan Indonesia, walau tak hafal siapa Menporanya, berhak mencaci-maki tim nasional, ketika kalah bertanding. Atau, selama mereka lahir di Indonesia, walau tidak tahu siapa Presidennya, berhak bersuka-cita dan berpesta jika tim nasional Indonesia meraih kejayaan.
Seperti yang penah saya sampaikan dalam artikel (Generasi Ompong – Januari 2012), kita semua ini ternyata masih sekedar menjadi “Generasi Ompong“. Iya, sebuah generasi yang hanya menelan mentah-mentah sebuah informasi, tanpa mau mengunyahnya tersebih dahulu, persis seperti orang yang sudah ompong. Celakanya lagi, hal tersebut diperkeruh dengan adanya golongan yang saya sebut dengan nama, “Sangkuni” (Tokoh licik yang selalu menghasut dalam cerita pewayangan). Sebuah golongan yang suka mengaburkan fakta, mengabarkan yang salah, serta menjadikan informasi sebagai alat propaganda.
Tidak semuanya demikian memang. Akan tetapi kita tidak dapat lari dari kenyataan, bahwasanya media-media di negeri ini baik media cetak, online maupun televisi sudah sejak lama terkotak-kotak. Saya sangat mengapresiasi positif mereka yang masih bersih dan netral tanpa ada muatan apapun. Sehingga mengatakan benar jika memang benar, dan mengatakan salah jika memang salah. Akan tetapi sayangnya jumlah media yang bersih tersebut masihlah minoritas. Kebanyakan masih saja terus menari-nari dan mencari keuntungan, diatas segala konflik yang terjadi di dalam persepakbolaan negeri ini.
Lagi lagi dan lagi, serta untuk yang kesekian kalinya. Dengan segala rasa hormat dan kerendahan hati, juga demi kebaikan serta kenyamanan bersama. Mari kita panggil tim nasional sepakbola Indonesia, cukup dengan nama Tim Nasional (TITIK…!!!). Karena sekali lagi, istilah tim nasional dengan sendirinya akan diikuti dengan nama sebuah negara.
“Tim Nasional itu Indonesia, bukan timnas PSSI atau timnas KPSI. Tim nasional itu Merah-Putih, bukan timnas biru atau timnas kuning. Dan tim nasional itu bukan milik Djohar Arifin atau milik La Nyalla, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia..
Tidak bisa kita pungkiri, jika cara penyebutan istilah tim nasional oleh media-media di negeri ini, telah membuat perpecahan opini di kalangan masyarakat. Segala pengabaran, penamaan atau penyebutan yang salah, telah membuat masyarakat turut hanyut dalam arus perseteruan. Padahal seharusnya rekan-rekan media paham, bahwasanya apapun yang mereka sampaikan dapat membentuk opini publik yang teramat sangat kuat.
Walau sejujurnya, apapun yang dikabarkan tetap saja akan menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Akan tetapi jika kita mengabarkan sesuatu secara benar, apa adanya serta tanpa ada muatan apapun. Maka setidaknya kita sudah menjalankan tanggung jawab moral kita sebagai seorang pewarta..
Seperti masalah tim nasonal misalnya. Penyebutan nama tim nasional tanpa ada embel-embel apapun, akan membuat semua pihak merasa nyaman. Hal tersebut membuat tidak ada pihak yang merasa di menangkan, juga di kalahkan. Karena sejatinya, jika ada pihak-pihak yang merasa di menangkan atau di kalahkan dengan bersatunya pemain di tim nasional, maka mereka adalah orang-orang yang bodoh. Dua tahun sibuk bergelut dalam konflik yang tidak menentu arah tujunya, membuat kita semua telah menjadi orang-orang yang kalah.
Di tengah situasi yang semakin hari semakin kritis ini, tim nasional adalah media paling pas untuk menjadi pemersatu. Tim nasional adalah wajah persepakbolaan negeri ini. Oleh karena itu, posisi tim nasional sudah seharusnya berada lebih tinggi dari segala konflik yang terjadi selama ini.
“Jika ada pihak-pihak yang merasa di menangkan atau di kalahkan dengan bersatunya pemain di tim nasional, maka mereka adalah orang-orang yang bodoh”

Seperti saya sendiri misalnya, perjuangan saya bersama Persija Jakarta untuk mengembalikan legalitas, sampai saat ini masih menemui jalan buntu. Walaupun hasil sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur menyatakan bahwa “Persija Jakarta Hanya Satu“, akan tetapi sampai saat ini PSSI masih saja keras kepala dan mengelak dari kenyataan tersebut.

Perjuangan untuk mengembalikan legalitas Persija Jakarta akan tetap berlanjut. Akan tetapi untuk saat-saat yang sangat krusial seperti ini, dimana AFF Cup sudah berada dipelupuk mata, maka tim nasional harus menjadi sebuah prioritas. “Sebuah kesalahan tidak harus dibalas dengan kesalahan yang lain. Sebuah kejahatan tidak juga harus dibalas dengan kejahatan yang lain“. Karena jika kita terus melakukan kesalahan demi kesalahan, maka tidak akan pernah ada ujungnya.
Saya ingat sebuah kata-kata bijak yang berbunyi:
Apakah kita harus membunuh orang, untuk menunjukkan kepada orang, jika membunuh orang itu adalah sebuah kesalahan“..
Oleh karena itu, bergabungnya saya ke tim nasional tidak ada hubungannya sama sekali dengan apa itu yang namanya nasionalisme, patriotisme, profesionalisme, fanatisme, egoisme atau me me me yang lain. Semua ini lebih kepada, “Menempatkan setiap permasalahan pada tempat yang semestinya. Serta memberikan prioritas untuk sebuah kepentingan yang lebih besar”.
Selama ini kita semua sudah sudah terlalu banyak melakukan kesalahan. Selalu mencari-cari kesalahan, berusaha saling menjatuhkan bahkan mencoba untuk saling membunuh. Sampai kapan kita akan terus melakukan hal-hal salah tersebut. Jika kita tidak segera melakukan perbaikan, maka mimpi jutaan rakyat Indonesia akan terkubur oleh angkara murka yang kita buat serta pelihara sendiri.
Maka mari kita mulai berbicara dengan konteks yang lebih luas. Tidak lagi hanya dalam lingkup kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Sekali lagi, dengan segala rasa hormat serta kerendahan hati, mari kita menyebut tim nasional Indonesia cukup dengan “Tim Nasional“, karena Tim Nasional Itu Indonesia….

Selesai..

Dikutip dari "Bambang Pamungkas"